Karakteristik Efek Samping terkait Penggunaan Kontrasepsi Oral serta Angka Kunjungan Ulang kepada Tenaga Kesehatan

Authors

  • Ayuk Lawuningtyas Hariadini Brawijaya University

Abstract

Pil Oral Kombinasi adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron yang bekerja dengan cara menekan ovulasi. Efek samping merupakan alasan utama untuk penghentian penggunan pil kontrasepsi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik efek samping yang dialami oleh akseptor terkait penggunaan kontrasepsi oral serta angka kunjungan ulang kepada tenaga kesehatan. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling untuk menentukan sampel akseptor dan teknik stratified random sampling untuk menentukan apotek yang digunakan sebagai tempat penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Apotek yang sesuai kriteria penelitian dan dijadikan tempat pengambilan data sebanyak 18 apotek dengan jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 106 akseptor. Berdasarkan hasil penelitian ini, dari total 106 akseptor menunjukkan efek samping tidak haid sama sekali sebanyak 14 akseptor, bercak saat menstruasi sebanyak 19 akseptor, pusing/sakit kepala sebanyak 49 akseptor, peningkatan berat badan sebanyak 54 akseptor, perubahan suasana hati sebanyak 11 akseptor, mual/muntah sebanyak 28 akseptor, timbul jerawat sebanyak 23 akseptor, dan efek pembesaran/ketat payudara sebanyak 9 akseptor. Angka kunjungan ulang kepada tenaga kesehatan dari 106 akseptor kontrasepsi oral kombinasi sebanyak 66,04% tidak pernah pergi ke tenaga kesehatan jika mengalami efek samping. Kesimpulan yang diperoleh yaitu efek samping yang paling banyak dialami oleh akseptor adalah peningkatan berat badan, diikuti oleh pusing/sakit kepala, mual/muntah, timbul jerawat, bercak saat menstruasi, amenore, perubahan suasana hati, dan efek samping yang paling sedikit terjadi adalah pembesaran/ketat payudara serta angka kunjungan ulang kepada tenaga kesehatan masih kurang.

 

Kata kunci: efek samping, kontrasepsi oral, kontrasepsi oral kombinasi, kunjungan ulang kepada tenaga kesehatan kesehatan.

Author Biography

Ayuk Lawuningtyas Hariadini, Brawijaya University

Community pharmacy department

References

Akbar, Muhammad. Nyeri Kepala. Makalah dipresentasikan pada acara Talk Show “Dokter Anda Menyapa†diselenggarakan oleh TVRI Sulawesi Selatan, tanggal 24 Januari 2010. Makassar: Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. 2010.

Asih L, Oesman H. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemakaian Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Jakarta: Puslitbang KB dan Keluarga Sejahtera Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2009. hal. 16-19.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Laporan Umpan Balik Hasil Pelaksanaan Sub Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan Kontrasepsi Maret 2011. Jakarta: Direktorat Pelaporan dan Statistik BKKBN. 2011. hal. 9 – 11, dan 51.

Castle D, Kulkarni J, Abel KM, Goldstein J. Mood and Anxiety Disorders in Women. Cambridge: Cambridge University Press. 2006. p. 122-124.

Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes. 2008.

Dickerson LM, Shrader SP, Diaz VA. Contraception. In: Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC, et al. Pharmacotherapy A Phatophysiologic Approach seventh edition. New York: Mc Graw Hill. 2008. p. 1313-1327.

Grimes DA, Schulz KA. Nonspecific side effects of oral contraceptives: nocebo or noise?. USA: Contraception. 2011. 83(2011): 5–9.

Hartanto, H. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka dan Sinar Harapan. 2004. hal. 104.

Katzung, BG. Farmakologi Dasar dan Klinik Buku 2 Edisi 8. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (penterjemah). Jakarta: Salemba Medika. 2001. hal. 614-642.

Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. hal. 167-168.

Matchcok RL, Levine ME, Gianaros PJ, Stern RM. Susceptibility to Nausea and Motion Sickness as a Function of Menstrual Cycle. Womens Health Issues 2008; 18(4): 328-335.

Mato R, Rasyid H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efek Samping Pada Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik Depo Provera Di Puskesmas Sudiang Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 2 Tahun 2014. ISSN : 2302-172.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 347/MenKes/SK/VII/ 1990 Tentang Obat Wajib Apotek. Jakarta: Kemenkes. 1990.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Jakarta: Kemenkes. 2014.

Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. 2007. hal. 51-58.

Rosenberg MJ, Waugh MS, Burnhill MS. Compliance, Counseling and Satisfaction with Oral Contraceptives: A Prospective Evaluation. 1998; 30(2):89–92 & 104.

Saiffudin AB, Affandi B, Baharuddin M, Soekir S. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. 2006. hal. MK 29-MK 33.

Sriwahyuni E, Wahyuni CU. Hubungan antara Jenis dan Lama Pemakaian Alat Kontrasepsi Hormonal dengan Peningkatan Berat Badan Akseptor. The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 8, No. 3 Maret 2012: 112–116.

Thiboutot DM, O’Connell K, Westhoff C, Rich P, Sondheimer SJ, Harper JC. Oral Contraception and Acne. Cutaneous Medicine for The Practicioner Vol. 81 NO. 1S Januari 2008; 11-12.

Downloads

Published

2017-12-30

Issue

Section

Articles