Uji Antimikroba Ekstrak Kapang Endofit RLC 5 Akar Tanaman Kayu Jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.)

Authors

  • Muhammad Ikhsan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Firdaus Ramadhan

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.pji.2023.009.01.10

Abstract

Akar kayu jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) banyak mengandung senyawa saponin, steroid, dan alkoloid yang diketahui senyawa-senyawa tersebut memiliki potensi sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antimikroba isolat kapang endofit akar tanaman kayu jawa dengan kode RLC 5 terhadap fungi dan bakteri patogen. Penelitian dilakukan dengan melakukan peremajaan isolat RLC 5 selama 7 hari lalu dilakukan karakteristik secara makroskopik dan mikroskopik. Fermentasi dilakukan selama 21 hari untuk mencapai fase stasioner dalam memproduksi senyawa metabolit sekunder kemudian dilakukan ekstraksi dari hasil fermentasi isolat RLC 5 menggunakan vacuum rotary evaporator. Uji skrining metabolit dilakukan dengan menguji senyawa flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, dan triterpenoid/steroid. Pengujian antimikroba dilakukan dengan metode difusi cakram untuk melihat zona bening yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapang endofit RLC 5 merupakan kapang genus Penicillium yang mampu mensintesis metabolit sekunder berupa saponin, alkaloid dan steroid. Sifat antimikroba ekstrak supernatan isolat kapang RLC 5 lebih kuat dibanding ekstrak biomassanya, dengan zona hambat secara berurutan sebesar 9,03 mm, 11,09 mm, dan 19,83 mm terhadap Candida albicans, Malassezia furfur, dan Trichophyton mentagrophytes serta 12,51 mm dan 13,03 mm terhadap Bacillus subtilis dan Escherichia coli. Dengan demikian kapang RLC 5 berpotensi untuk menjadi fungisida dan antibiotik biostatik mikroba patogen.

Downloads

Published

2023-12-31

Issue

Section

Articles