Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien COVID-19 Pneumonia di Ruangan ICU Dengan Metode ATC/DDD
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.pji.2023.008.02.4Abstract
Pendahuluan: Salah satu komplikasi yang sering ditemukan pada pasien COVID-19 ialah pneumonia dengan angka mortalitas yang tinggi. Selain antivirus, maka antibiotik juga diberikan untuk tatalaksana pada pasien COVID-19 pneumonia. Penggunaan antibiotik hendaknya dievaluasi untuk menurunkan risiko efek samping, biaya pengobatan, dan resistensi antibiotik.
Tujuan: Tujuan penelitian ini ialah untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik untuk pasien COVID-19 pneumonia yang dirawat di ruang intensive care unit (ICU) rumah sakit H.S Samsoeri Mertojoso, secara kuantitatif menggunakan metode ATC/DDD.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional retrospektif menggunakan data rekam medik pasien COVID-19 pneumonia yang dirawat pada bulan Januari hingga Juli 2021. Data diambil pada bulan Desember 2021 hingga Januari 2022. Data antibiotik ditampilkan sebagai DDD/100 patient-days dan diklasifikasikan yang masuk dalam Drug Utilization 90% (DU 90%).
Hasil: Didapatkan 22 pasien COVID-19 pneumonia yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan metode ATC/DDD didapatkan nilai total DDD/100 patients-days sebesar 126,44 DDD/100 patient-days dengan tingkat penggunaan antibiotik terbesar yaitu levofloksasin, meropenem, dan sefoperazon-sulbaktam sebesar 58,33; 26,91; dan 17,78 DDD/100 patient-days, secara berturut-turut. Antibiotik yang masuk dalam klasifikasi DU 90% yaitu levofloksasin, meropenem, sefoperazon-sulbaktam, moksifloksasin, dan amikasin.
Kesimpulan: Antibiotik dengan spektrum luas paling banyak digunakan dalam tatalaksana pasien COVID-19 pneumonia. Diperlukan evaluasi secara berkala penggunaan antibiotik yang disesuaikan dengan profil sensitifitas antibiotik, jenis bakteri penyebab infeksi, dan luaran klinis pasien untuk terwujudnya penggunaan antibiotik yang rasional.
Kata Kunci: COVID-19, Pneumonia, Antibiotik, ATC/DDD, ICU
Additional Files
Published
Issue
Section
License
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License