Pengaruh Keterampilan Komunikasi Apoteker di Banyumas Terhadap Tingkat Kepercayaan dan Loyalitas Masyarakat Baturraden
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.pji.2023.008.02.8Abstract
Keterampilan komunikasi apoteker dibutuhkan dalam pelayanan kefarmasian karena dapat meningkatkan kualitas pelayanan dengan membangun hubungan baik dengan pasien. Hubungan baik ini dapat membangun kepercayaan dan loyalitas pasien kepada apoteker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterampilan komunikasi secara langsung terhadap loyalitas atau tidak langsung dengan harus mendapatkan kepercayaan pasien terlebih dahulu. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada Juli 2021 - Agustus 2021 di Kecamatan Baturraden dengan teknik purposive sampling pada responden dengan kriteria berusia 18-55 tahun dan mendapat pelayanan kefarmasian oleh apoteker di apotek Kebupaten Banyumas dalam 3 bulan terakhir. Sebanyak 106 data responden dianalisis secara deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis jalur yang disertai uji sobel untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Keterampilan komunikasi Apoteker di Banyumas dinilai cukup baik (76,41%). Tingkat kepercayaan dan loyalitas masyarakat Baturraden dinilai sedang (66,98%; 71,7%). Keterampilan komunikasi apoteker berpengaruh positif dan signifikan secara tidak langsung terhadap loyalitas melalui kepercayaan sebagai variabel intervening (β = 0,647; 0,607; p-value <0,001; z score = 4,611). Namun tidak signifikan secara langsung terhadap tingkat loyalitas (β = 0,049; p-value = 0,626).
Downloads
Published
Issue
Section
License
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License