Efek Antidiare Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Pada Mencit Putih Jantan

Authors

  • Rizal Fauzi Alma Ata University
  • Annisa Fatmawati Alma Ata University
  • Emelda Emelda Alma Ata University

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.pji.2020.006.01.6

Keywords:

Daun Kelor, Antidiare, Metode Transit Intestinal

Abstract

Diare merupakan peningkatan frekuensi dan penurunan konsistensi feses bila dibandingkan dengan kondisi usus individu normal. Tingginya angka kejadian diare akut dan kronis mendorong para peneliti untuk terus berusaha dalam menemukan obat  sebagai antidiare baru, terutama yang berasal dari tanaman. Daun kelor (Moringa oleifera Lam) mengandung tanin yang merupakan senyawa polifenol dan berperan dalam proses antidiare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun kelor sebagai antidiare dengan melihat motilitas usus. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70%. Uji aktivitas antidiare dilakukan dengan metode transit intestinal dengan melihat perbandingan usus yang dilalui marker dengan panjang usus secara keseluruhan. Dari penelitian ini diketahui bahwa  nilai rata-rata rasio kelompok perlakuan lebih kecil dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (0,708).  Nilai rata-rata rasio  kelompok yang hewan mencit yang diberikan ekstrak etanol daun kelor (EEDK) dengan dosis 9,1 mg/20 g berat badan mencit adalah 0,664; kelompok dengan dosis EEDK 18,2 mg/20 g  berat badan mencit  sebesar 0,434 dan kelompok dengan dosis EEDK 36,4 mg/20 g  berat badan mencit  sebesar 0,389.  Dari nilai tersebut diketahui  ekstrak etanol daun kelor mempunyai efek antidiare melalui penghambatan motilitas usus. Efek ekstrak etanol daun kelor dalam menghambat motilitas usus paling baik pada pemberian dengan dosis 36,4 mg/20 g BB dengan nilai rata-rata rasio sebesar 0,389

Author Biographies

Rizal Fauzi, Alma Ata University

Departement of Pharmacy

Annisa Fatmawati, Alma Ata University

Departement of Pharmacy

Emelda Emelda, Alma Ata University

Departement of Pharmacy

References

Kementerian Kesehatan RI. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2018.

Wells BG, Dipiro JT, Schwinghammer TL, Dipiro CV. Pharmacotherapy Handbook. 9 ed. Mc Graw Hill Education; 2012. 200–205 hlm.

Faure C. Role of Antidiarrhoeal Drugs as Adjunctive Therapies for Acute Diarrhoea in Children. Int J Pediatr. 2013;2013:1–14.

Jalilzadeh-Amin G, Maham M. The application of 1,8-cineole, a terpenoid oxide present in medicinal plants, inhibits castor oil-induced diarrhea in rats. Pharm Biol. 3 April 2015;53(4):594–9.

Anonim. Kongres Nasionnal VI Perhimpunan Gastrohepatologi dan Nutrisi Anak Indonesia (PGHNAI). Bali; 2014.

Anonim. Buku Kebijakan Obat Tradisional Nasional Tahun 2007 "Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 381/Menkes/SK/III/2007. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta; 2007.

Fokam Tagne MA, Akaou H, Noubissi PA, Foyet Fondjo A, Rékabi Y, Wambe H, dkk. Effect of the Hydroethanolic Extract of Bixa orellana Linn (Bixaceae) Leaves on Castor Oil-Induced Diarrhea in Swiss Albino Mice. Gastroenterol Res Pract. 1 Desember 2019;2019:1–8.

Ayinde BA, Owolabi OJ. Effects of the aqueous extract of Ficus capensis Thunb. (Moraceae) leaf on gastrointestinal motility. :6.

Labu ZK, Laboni FR, Mamun MMAA, Howlader MSI. Antidiarrhoeal Activity and Total Tannin Content of Ethanolic Leaf Extract of Codiaeum variegatum. Dhaka Univ J Pharm Sci. 18 Juni 2015;14(1):87–90.

Robinson T. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. 6 ed. ITB, Bandung; 1995.

Jayanegara A, Sofyan A. Penentuan Aktivitas Biologis Tanin Beberapa Hijauan secara in Vitro Menggunakan ’Hohenheim Gas Test’ dengan Polietilen Glikol Sebagai Determinan. Media Peternak. 2008;31(1):9.

Sukmawati IK, Sukandar EY, Kurniati NF. Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Daun Suji (Dracaena Angustifolia Roxb). Pharm J Farm Indones Pharm J Indones. 20 Januari 2018;14(2):173.

Putra IWDP, Dharmayudha AAGO, Sudimartini LM. Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera L). Indones Med Veterinus. 2016;5(5):464–73.

Mills S, Bone K. Principle, Principles and Practice of Phytotherapy. Churcill Livingstone; 2000. 69 hlm.

Tjay JT, Rahardja K. Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya. 5 ed. Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo Keluarga Gramedia; 2002. (I).

Otshudi AL, Vercruysse A, Foriers A. Contribution to the ethnobotanical, phytochemical and pharmacological studies of traditionally used medicinal plants in the treatment of dysentery and diarrhoea in Lomela area, Democratic Republic of Congo (DRC). J Ethnopharmacol. 2000;71(3):411–23.

Yakubu MT, Nurudeen QO, Salimon SS, Yakubu MO, Jimoh RO, Nafiu MO, dkk. Antidiarrhoeal Activity of Musa paradisiaca Sap in Wistar Rats. Evid Based Complement Alternat Med. 2015;2015:1–9.

Nurhalimah H, Wijayanti N, Widyaningsih TD. EFEK ANTIDIARE EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) TERHADAP MENCIT JANTAN.pdf. J Pangan Dan Agroindustri. Juli 2015;3(3):1083–94.

Downloads

Published

2020-12-31

Issue

Section

Articles