EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PASCABEDAH APENDISITIS AKUT DI RSUD KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2018 (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Kabupaten Pasuruan)

Authors

  • Wirda Anggraini Wirda Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Novia Beta Wiraningtias Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Fidia Rizkiah Inayatilah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Yen Yen Ari Indrawijaya Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.pji.2020.006.01.3

Keywords:

apendisitis akut, DDD/100 patient-days, DU 90%, ketepatan penggunaan antibiotik, pascabedah

Abstract

Apendisitis akut adalah infeksi yang terjadi di apendiks vermiformis sehingga perlu segera dilakukan apendektomi. Apendektomi termasuk operasi kategori bersih kontaminasi yang memungkinkan terjadinya Infeksi Luka Operasi (ILO). Penggunaan antibiotik pada pasien pascabedah diharapkan untuk mencegah terjadinya infeksi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil penggunaan antibiotik dan mengetahui kuantitas serta kualitas penggunaan antibiotik. Penelitian ini menggunakan studi cross sectional yang dilakukan secara retrospektif menggunakan data rekam medis pasien pascabedah apendisitis akut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pasuruan periode Januari-Desember 2018. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa profil penggunaan antibiotik terapeutik tertinggi untuk monoterapi adalah Sefuroksim (25,81%) dan untuk terapi kombinasi adalah Fosfomisin + Metronidazol (8,06%) dan Seftriakson + Metronidazol (8,06%). Kuantitas penggunaan antibiotik menggunakan metode Anatomical Therapeutic Chemical/ Defined Daily Dose (ATC/DDD) diperoleh nilai DDD total 52,01 DDD/100 patient-days dengan antibiotik tertinggi Metronidazol rute parenteral 14,00 DDD/100 patient-days. Antibiotik yang masuk dalam segmen Drug Utilization (DU) 90% adalah (Metronidazol, Seftriakson, Fosfomisin, Sefuroksim, Gentamisin) dengan rute parenteral. Kualitas penggunaan antibiotik berdasarkan pedoman Infectious Disease Society of America (IDSA) tepat indikasi (11,86%), tepat dosis (52,54%), tepat interval (22,03%), tepat lama pemberian (28,81%) dan tepat rute (96,61%).

Author Biography

Wirda Anggraini Wirda, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

References

Indri UV, Karim D, Elita V. Hubungan Antara Nyeri, Kecemasan dan Lingkungan dengan Kualitas Tidur pada Pasien Post Operasi Apendisitis. Jurnal Online Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan. 2014;1(2):1.

Faridah, VN. Penurunan Tingkat Nyeri Pasien Post Op Apendisitis dengan Tehnik Distraksi Nafas Ritmik. Surya. 2015;7(2):68.

[WHO] World Health Organization. Definisi Sehat WHO. Tersedia dari: www.who.int.

Santacroce R, dan Craig, S. Appendicitis. Tersedia dari: http://www.emedicine.com.

Zulfikar, F. Studi Penggunaan Antibiotik pada Kasus Bedah Apendiks Di Instalasi Rawat Inap RSD Dr. Soebandi Jember Tahun 2013 (Skripsi). Jember: Fakultas Farmasi Universitas Jember; 2014.

[Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. Jakarta: Depkes RI; 2010.

[Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI; 2017.

Datuan, WA. Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Profilaksis Operasi Apendisitis Akut Pasien Dewasa dan Geriatri di RS Bethesda Yogyakarta tahun 2015 (Skripsi). Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma; 2017.

Muttaqien MI, Hamidy MY, Rustam RP. The Overview Surgical Site Infection of Pasca Caesarean Section at Arifin Achmad General Hospital of Riau Province 1 January – 31 December 2014 Period. Jom FK. 2016;3(1):2.

Hidayatullah, RM Rendy. Efektivitas Antibiotik yang Digunakan pada Pasca Operasi Apendisitis di RUMKITAL dr. Mintohardjo Jakarta Pusat (Skripsi). Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;2014.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2406 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia;2011.

Sjamsuhidajat, R dan Jong, DW. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran;2011.

Sirma, F. Faktor Resiko Kejadian Apendisitis di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Pangkep (Skripsi). Makassar: Stikes Nani Hasanuddin Makassar; 2012.

Muttaqin, A dan Sari, K. Asuhan Keperawatan Perioperatif. Jakarta: Salemba Medika;2011.

Lee, J. The Influence of Sex and Age on Appendicitis in Children and Young Adults (Thesis). London: Social Medicine Research Unit London Hospital;2009.

Sander, MA. Apendisitis Akut: Bagaimana Seharusnya Dokter Umum dan Perawat Dapat Mengenali Tanda dan gejala Lebih Dini Penyakit Ini? Ejounal UMM. 2011;2(1):16.

Pratiwi, RH. Mekanisme Pertahanan Bakteri Patogen terhadap Antibiotik. Jurnal Pro-Life. 2017;4(3):420.

Mahmudah F, Sumiwi SA, Hartini S. Studi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan ATC/DDD dan DU 90% di Bagian Bedah Digestif di Salah Satu Rumah Sakit di Bandung. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. 2016;5(4):294.

Sholih MG, Muhtadi A, Saidah S. Rasionalitas Penggnaan Antibiotik di Salah Satu Rumah Sakit Umum di Bandung Tahun 2010. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. 2015;4(1):68.

Vessal G, Namazi S, Davarpanah MA, Foroughinia F. Evaluation of Prophylactic Antibiotic Administration at The Surgical Ward of A Major Refferal Hospital, Islamic Republic of Iran; 2010.

Sakinah S, Wigati PA, Arso SP. Analisis Sasaran Keselamatan Pasien Dilihat dari Aspek Pelaksanaan Indentifikasi Pasien dan Keamanan Obat di RS Kepresidenan RSPAD Gatot Subroto Jaktara. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2017;5(4):148.

Sarmalina S, Paryanti, Sonlimar M. Pengaruh Partisipasi Tenaga Teknis Kefarmasian dalam Menurunkan Angka Kejadian Medication Error di bangsal Penyakit Dalam RS RK Charitas Palembang. Majalah Kesehatan PharmaMedika. 2011;3(1):214-215.

Downloads

Published

2020-12-31

Issue

Section

Articles